Mengingat bahwa Indonesia sebenarnya sebuah surga dimana baik
individu dan alamnya diibaratkan sebuah batu permata yang belum diasah. Kita
mengingat bahwa ada pepatah "tongkat kayu dan batu pun
jadi tanaman", suka tidak suka namun itulah Indonesia. Negeri
ini punya Sumber Daya dan Sumber Daya Alam yang melimpah, namun negeri ini tak
mampu mengelola dan mengolahnya dikarenakan hanya sibuk mempeributkan kekuasaan
dan saling mengadu domba. Sebagai gambaran saat ini seakan pihak luar sedang
mengantri negeri ini untuk satu sama lain saling duga dan saling menghancurkan
serta secara diam-diam mereka masuk mengontrol dan menguasai negeri ini
sepenuhnya. Kembali ke materi awal mengenai jajah menjajah ini, tepatnya apa
yang dibutuhkan :
1. Sebagai negara yang
ingin menjajah tentunya harus memiliki struktur pondasi yang kuat, semisalkan
ideologi, standarisasi, ekonomi, gaya hidup, dan lain-lain sebagainya dimana
beda dari pada yang dimiliki oleh negara lain.
2. Informasi, sebagai
negara yang ingin menjajah harus lebih mengetahui seluk beluk informasi apa
saja dari negara yang ingin dijajah, ibarat "tak kenal maka tak sayang".
Informasi ini dikumpul guna dimanfaatkan dimasa yang akan datang.
3. Penulis akan susupi tiap-tiap
individu yang mempunyai kepentingan di negara tsb, cari tahu apa kelemahan
mereka dan dari kelemahannya itu Penulis jadikan antek-antek untuk mengontrol
peran penting dan strategis disana.
4. Pengaruhi cara berpikir
warganya, sebagaimana pengaruh ini tidak berdampak merubah keseluruhan dari
keunikan yang dimiliki negara tsb. Lebih kepada pola pikir dan kehidupan
sehari-hari mereka.
5. Taruh perwakilan di
negara tersebut, samar tak begitu ketara namun menggambarkan simbol kekuatan.
Dalam
era ini merupakan era krisis yang akan menimpa banyak negara di belahan dunia
ini, baik negara maju maupun negara-negara berkembang. Krisis berat itu
ditengarai sebagai dampak dari tiga masalah utama yang terjadi, yaitu (a)
kemiskinan, (b) kerusakan lingkungan hidup, dan (c) penggunaan tindakan
kekerasan (violence) dalam memecahkan konflik. Tidak hanya pemerintah atau
negara yang dituntut untuk mampu memecahkan krisis tersebut, melainkan perlunya
keterlibatan pihak lain untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah atau
krisis itu.