Thursday, November 19, 2015

Kutipan, catatan kaki dan daftar isi

TUGAS BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

KUTIPAN
Kutipan ini biasa digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kata atau kalimat yang berasal dari sumber tertentu. Penggunaan kutipan biasanya diikuti dengan tanda kutip dua (“  “). Kutipan umumnya digunakan untuk memperkuat sebuah informasi agar lebih terpercaya atau terjamin informasi di dalamnya.
Contoh : 
Kutipan yang diambil dari Bab “Batas Waktu Shalat Subuh”, halaman 26 :
“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian shalat di masjid. Sedangkan shalat mereka di dalam rumah adalah lebih baik.”
(HR. Abu Daud)

Tuesday, November 10, 2015

Kerangka Karangan

TUGAS 3/2
BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Kerangka karangan adalah  rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-gagasan yang ada. Melalui kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangan. Dengan cara ini pengarang dapat mengadakan penyesuaian sebelum menulis.
Kerangka karangan mengandung rencana kerja bagaimana menyusun karangan. Kerangka akan membantu penulis menggarap karangan yang logis dan teratur serta memungkinkan penulis membedakan ide-ide utama dari ide-ide tambahan.
Manfaat Kerangka Karangan
·         Mempermudah pembahasan tulisan.
·         Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
·         Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
·         Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
·         Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
·         Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
·         Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.

Tema, Topik dan Judul

TUGAS 3/2
BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

A.    Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas pernyataan masalah apa yang akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa?
Ciri topik pertama-tama harus menarik perhatian penulis sendiri. Topik yang menarik perhatian penulis, akan memungkinkan pengarang berusaha secara terus menerus mencari data-data untuk mengucapkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong terus menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu topik yang sama sekali tidak disenangi akan menimbulkan kesalahan bila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga dalam menemukan data dan fakta untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Friday, November 6, 2015

Alinea

TUGAS 2/2
BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat. 

A.    JENIS PARAGRAF
1.     Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat utamanya
            1.1 Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari dibuku.
1.2  Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
Contoh: Jangan pernah belajar “dadakan”.
1.3 Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akanefektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal dibuku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasaidicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukantips belajar menjelang UAN.

Wednesday, November 4, 2015

Kalimat Efektif

TUGAS 1/2
BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.      Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif,gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.      Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3.      Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

Saturday, October 10, 2015

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA

TUGAS KE-4 BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Kalimat adalah satuan terkecil dari bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan dan terdiri dari rangkaian kata yang memiliki/mengandung makna atau suatu pesan tertentu. Kalimat yang baik dan benar mengandung unsur-unsur kalimat yang terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (P). Agar bisa membuat kalimat yang baik dan benar, kita harus mengerti pengertian dan fungsi dari unsur-unsur kalimat. Berikut ini adalah unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat.

Unsur- Unsur Kalimat
1.      Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.

2.      Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain

3.      Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.

4.      Keterangan (K)
Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:

Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.
Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.
5.      Pelengkap (Pel)

Thursday, October 1, 2015

DIKSI


TUGAS KE-3 BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Diksi berarti pilihan kata yang tepatdan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Jadi diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa. Diksi tidak hanya untuk memahami makna kata, tetapi juga untuk membedakan nuansa makna kata. Contoh: mati, mampus, meninggal, wafat, mangkat, tewas, gugur, berpulang, dsb.
A.      PERSYARATAN DIKSI
1.      Ketepatan ialah hal yang menyangkut makna, logika ,kesamaan maksud atau kata-kata yang dipilih tepat dengan apa yang ingin diungkapkan.
2.      Kesesuaianya itu kecocokan dengan konteks sosial; apakah kata-kata yang dipilih atau dipakai dapat diterima oleh masyarakat, pendengar atau pembaca.

B.       FUNGSI DIKSI
1.      Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
2.      Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
3.      Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
4.      Menciptakan suasana yangtepat.
5.      Mencegah perbedaan penafsiran.
6.      Mencegah salah pemahaman.
7.      Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

Tuesday, September 29, 2015

RAGAM BAHASA

TUGAS KE-2 BAHASA INDONESIA
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akanhilang.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri dari:
1.      Ragam bahasa lisan
2.      Ragam bahasa tulis
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan,kita menggunakan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita menggunakan tata cara penulisan (ejaan).  
Macam-Macam Ragam Bahasa
Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda. Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yang pertama berkomunikasi yaitu: (1)Ragam Lisan, dan (2) ragam tulisan, kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu: (1) Ragam Dialek, (2) ragam terpelajar, (3) ragam resmi, dan (4) ragam tak resmi, berdasarkan pesan komunikasi yaitu (1) ragam politik, (2) ragam hukum, (3) ragam pendidikan, (4) ragam sastra, dan sebagainya.

Tuesday, September 22, 2015

Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia

TUGAS KE-1 BAHASA INDONESIA
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11


Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa. Membahas tentang bahasa. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah pemakainya, maknanya maupun dari segi kosa kata dan segi tata bahasanya.

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN
Pada saat sebelum kemerdekaan, bahasa Melayu telah digunakan oleh masyarakat sebagai alat perhubungan atau “lingua franca” di seluruh nusantara bahkan di eluruh wilayah Asia tenggara. Bahkan, bangsa bangsa asing yang datang ke Indonesia pun menggunakan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dengan masyarakat di nusantara.
Buktinya adalah dengan adanya beberapa prasasti yang menggunakan bahasa Melayu kuno, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (683 M) dan Talang Tuo (684 M) di Palembang, Prasasti Kota kapur (686 M) di Bangka, serta Prasasti Karang Berahi (688 M) di dekat Sungai Musi. Prasasti tersebut di atas merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini menunjukkan bahwa Bahasa Melayu kuno merupakan alat komunikasi yang dipakai oleh masyarakat pada zaman Sriwijaya (Halim, 1976:6-7). Selain di daerah Sumatra, prasasti berbahasa Melayu kuno juga terdapat di Jawa yaitu Prasasti Gandasuli (832 M) dan Prasasti Bogor (942 M). Kedua prasasti di pulau Jawa itu memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu kuno pada saat itu bukan hanya digunakan di Sumatra, melainkan juga digunakan di Jawa (Arifin, 1988:3)

Sunday, July 26, 2015

Implementasi Yang Berhubungan dengan IT

TULISAN ke-4
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
2KA11

PROYEKTOR
Dengan adanya fasilitas proyektor di setiap kelas, kegiatan belajar mengajar akan lebih mudah. Dosen tidak perlu menggunakan media kertas dalam mengajar, power point lebih efektif dan efisien. Ketika ada matakuliah pemrograman, dosen dapat memberikan contoh program langsung yang dibuat saat mengajar melalui laptopnya dan mahasiswa dapat mengerti lebih jelas tentang program dicontoh tersebut.

WIFI
Internet dapat membantu proses belajar, dengan adanya fasilitas wifi yang lancar mahasiswa atau dosen dapat sharing materi yang akan dipelajari. Ada beberapa dosen yang memberikan materi via email, kadang ruang kelas susah mengakses internet karena sinyal tidak bagus sehingga materi tidak dapat didownload. Memang sharing dokumen dapat dilakukan dengan Bluetooth. Mahasiswa menggunakan smartphone untuk menunjang belajar mereka dan akan lebih mudah dengan adanya fasilitas wifi yang lancar.

KOMPUTER
Kegiatan praktikum mahasiswa dapat berjalan dengan lancar jika ditunjang dengan spesifikasi komputer yang bagus. Sesuai perkembangan teknologi dan program yang dibuat, kadang program yang akan digunakan membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi.

CCTV
CCTV sebaiknya dipasang disudut-sudut strategis untuk memantau kegiatan yang ada di lingkungan kampus, dan demi keamanan di Universitas Gunadarma.

KRS ONLINE

Mahasiswa tidak perlu mengantri dan lebih mudah untuk pembuatan KRS di PSA.

Berhubungan Dengan IT

TUGAS ke-4
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
2KA11


Gunadarma sebagai kampus yang berbasis IT sebaiknya menyediakan fasilitas yang sangat menunjang bagi mahasiswanya, dengan kurangnya fasilitas maka akan menghambat berlangsungnya kegiatan belajar. Kampus harus memperhatikan betapa pentingnya proyektor di setiap kelas, wifi, komputer dengan spesifikasi bagus, CCTV dan KRS Online.

Thursday, June 4, 2015

Gaya Kepemimpinan

TULISAN KE-3
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
2KA11

Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas Mc Gregor dalam bukunya The HumanSide Enterprise (1960). Dia menyebutkan bahwa Teori X mengasumsikan bahwa bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang ambisi, tidak mempunyai tanggung jawab, cenderung menolak perubahan dan lebih suka memimpin daripada dipimpin. Sebaliknya Teori Y mengasumsikan bahwa, bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu berimajinasi dan kreatif. Dari teori ini gaya kepemimpinan dibagi menjadi empat, yaitu:
1.      Gaya Kepemimpinan Diktator
Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan Teori X.

2.      Gaya Kepemimpinan Autokratis
Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini hampir sama dengan gaya kepemimpinan diktator. Segala keputusan berada ditangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari Teori X.

3.      Gaya Kepemimpinan Demokratis
Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan musyawarah. Gaya ini pada dasarnya sesuai dengan Teori Y.

4.      Gaya Kepemimpinan Santai
Peranan dari pemimpin hampir tidak ada karena segala keputusan diserahkan pada bawahannya (Azwar dalam Nursalam, 2008:64).
Referensi         : http://www.academia.edu

Tulisan diatas merupakan salah satu teori gaya kepemimpinan yang ada dan teori ini belum tentu dapat mengukur gaya kepemimpinan seseorang. Menurut saya gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh pola pikir, kepribadian, kebiasaan, lingkungan dan juga organisasi yang dipimpin. Orang yang berkepribadian koleris akan beda dengan yang berkepribadian plegmatis dalam hal memimpin. Andai saya menjadi seorang pemimpin dari sebuah organisasi, jika harus membuat sebuah keputusan saya tetap bermusyawarah dengan bawahan karena mereka merupakan bagian dari organisasi tersebut. Tapi jika keputusan yang dipertimbangkan oleh bawahan kurang bisa saya terima atau saya rasa akan menimbulkan banyak kerugian maka saya akan menggunakan keputusan yang saya buat.
Dengan kepribadian koleris dan pola pikir intuitif, saya bisa menjadi seorang pemimpin yang diktator. Tapi saya akan ingat dengan hak, kewajiban dan batasan bawahan. Sekian.


Wednesday, May 27, 2015

Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan



 TUGAS 2
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
 
Suwatno (2001:161), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1.      Faktor genetis
Adalah faktor yang menampilkan pandangan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena latar belakang keturunannya.
2.      Faktor sosial
Faktor ini pada hakikatnya semua orang sama dan bisa menjadi pemimpin. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin, dan tersalur sesuai lingkungannya.
3.      Faktor bakat
Faktor yang berpandangan bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik, apabila orang itu memang dari sejak kecil sudah membawa bakat kepemimpinan. 
referensi: www.academia.edu 

Teori dan Arti Penting Kepemimpinan



TUGAS 1 
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796

Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik dibicarakan. Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa kepemimpinan merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono,1994:181).
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budaya organisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).

Monday, April 27, 2015

Keputusan Lab Fisika Dasar

TULISAN 2
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796




Sebagai mahasiswa baru di Universitas Gunadarma, pada tingkat 1 setiap mahasiswanya harus mengikuti praktikum, salah satunya Praktikum Fisika Dasar. Pada praktikum ini satu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 orang dan dari 6 orang itu dibagi lagi menjadi sebuah kelompok kecil yang berjumlah 3 orang. Pada saat praktikum mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan yang diberikan oleh asisten lab, setelah itu mahasiswa melakukan praktikum sesuai materi yang diberikan dan mengambil data untuk dihitung dan ditulis dalam bentuk Laporan Akhir.
Pada saat itu kelompok saya mendapatkan materi tentang mekanika dan untuk mengerjakan Laporan Akhir kami harus mengerjakan 5 soal yang sulit untuk saya mengerti dan yang membuatnya menjadi semakin sulit adalah hasil angka dari soal nomor 1 akan digunakan pada soal selanjutnya.
Singkatnya pada soal nomor 2 saya lupa memasukkan nilai gravitasi sehingga hasilnya salah dan berdampak pada soal-soal nomor selanjutnya. Kami tidak mengoreksi kembali hasil hitungan yang sudah dikerjakan. Pada minggu berikutnya asisten lab memeriksa Laporan Akhir yang kami buat, dan hasilnya salah. Kami dipanggil ke meja depan dan asisten lab menanyakan kenapa hasilnya salah.
Saat itu hanya ada dua pilihan yang diberikan asisten lab, yaitu:
1.      Membetulkan Laporan Akhir yang berarti kami harus mengulang praktek minggu lalu mulai dari mengisi kuisioner, mengambil data, menghitung ulang ditambah harus membayar denda Rp. 5000 ke Bank DKI.
2.      Tidak mengulang tapi mendapatkan nilai minimum yaitu 4,25
Kami diberi kesempatan untuk berunding, dan saya mengusulkan untuk mendapat nilai minimum kepada teman satu kelompok. Kami akhirnya setuju untuk mengambil pilihan kedua karena jika kami mengambil pilihan ke satu terlalu merepotkan karena tugas yang harus kami kerjakan bukan hanya mata kuliah praktikum Fisika Dasar tapi masih banyak tugas mata kuliah lain yang menunggu untuk dikerjakan. Akhirnya pertama kali praktikum saya mengalami hal yang mengesankan, mendapat nilai minimum dan sulit untuk mengambil keputusan, sekian.