TUGAS KE-4 BAHASA INDONESIA 1
RISKA MAHARANI PUTRI
17113796
3KA11
Kalimat
adalah satuan terkecil dari bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan dan
terdiri dari rangkaian kata yang memiliki/mengandung makna atau suatu pesan
tertentu. Kalimat yang baik dan benar mengandung unsur-unsur kalimat yang
terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap
(P). Agar bisa membuat kalimat yang baik dan benar, kita harus mengerti
pengertian dan fungsi dari unsur-unsur kalimat. Berikut ini adalah unsur-unsur
kalimat yang membentuk sebuah kalimat.
Unsur- Unsur Kalimat
1. Subjek
(S)
Di
dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan
kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang,
binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan
lain-lain.
2. Predikat
(P)
Predikat
adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh
Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain,
menyanyi, dan lain-lain
3. Objek
(O)
Objek
adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek
dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.
4. Keterangan
(K)
Di
dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan
peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat
dapat berupa:
Keterangan
tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.
Keterangan
cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan
tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan
alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan
waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan
penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.
5. Pelengkap
(Pel)
Pelengkap
adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya
adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif.
Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.
Contoh:
Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah.
Pola-Pola Dasar Kalimat Bahasa
Indonesia
Seperti
yang telah disebutkan di atas, kalimat yang baik dan benar adalah kalimat yang
memiliki unsur-unsur kalimat didalamnya. Kumpulan kata dapat dikatakan sebuah
kalimat, jika memiliki minimal unsur Subjek dan predikat.
Contoh:
Ibu pergi.
S P
Kumpulan
kata pertama disebut kalimat karena memiliki unsur Subjek dan Predikat.
Sedangkan kumpulan kata yang kedua bukan merupakan kalimat meskipun terlihat
panjang. Kata-kata tersebut merupakan sebuah Prase.
Pada
umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa
dikembangkan. Berikut ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa
Indonesia.
1. S-P
Contoh: Saya makan
S P
2. S-P-O
Contoh: Saya makan apel
S P O
3. S-P-Pel
Contoh: Saya makan yang
manis
S P Pel
4. S-P-O-Pel
Contoh: Saya makan apel yang
manis
S P O Pel
5. S-P-O-Pel-K
Contoh: Saya makan apel yang
manis dengan lahap
S P O Pel K
6. S-P-K
Contoh: Saya makan dengan
lahap
S P K
7. S-P-O-K
Contoh: Saya makan apel dengan
lahap
S P O K
8. S-P-Pel-K
Contoh: Saya memakan yang
manis dengan lahap
S P Pel K
Dari
semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relative berdiri
sendiri dan memiliki pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi
rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki semua informasi yang lengkap
yang bisa ditemukan dalam sebuah kalimat.
Contoh-Contoh Kalimat Berpola S P O
K:
Budi
membantu Ani dengan ikhlas.
Ayah
memakai baju baru untuk ke pesta malam ini.
Ibu
membeli sayuran di pasar.
Presiden
Jokowi melantik Kapolri besok pada pukul 9 pagi.
Menteri
Perikanan meneggelamkan kapal asing di perairan Indonesia.
Andi
mempelajari Matematika dengan sungguh-sungguh.
Saya
mendengarkan perkataannya dengan serius.
Montir
itu memperbaiki motor dengan menggunakan kunci pas.
Mereka
mengikat maling itu dengan tali yang kencang.
Masyarakat
Indonesia mengecam perdana menteri Australia Kemarin, pukul 9 malam di Bundaran
HI.
Macam-macam kalimat berdasarkan
kalimat tunggal dan kalimat majemuk
1. Kalimat
Tunggal
Kalimat tunggal
adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti dan boleh diperluas dengan
satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh
membentuk pola baru. Kalimat tunggal, misalnya kalimat inti, kalimat luas,
kalimat verbal, kalimat nominal, dan kalimat tidak lengkap.
Contoh:
a. Rista
menggambar.
Kalimat inti
b. Rista
menggambar bunga teratai.
Kalimat luas
c. Ayamnya
lima ekor.
Kalimat nominal
2. Kalimat
Majemuk
Selain kalimat tunggal, kita juga
mengenal adanya kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah penggabungan dua
kalimat tunggal atau lebih, sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau
lebih klausa.
Hubungan
antarklausa tersebut ditandai dengan kata hubung (konjungsi). Adalah kalimat
yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Minimal satu klausa yang terdiri dari
subjek dan predikat.pada umumnya kalimat majemuk dibagi menjadi:
a. Kalimat
majemuk setara
Adalah
kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat,
tidak ada kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
Kata
penghubungnya antara lain: dan, atau, tapi, bahkan, kemudian dsb.
Contoh:
Zuhud mengambil kursi kenudian duduk diatasnya.
b. Kalimat
majemuk bertingkat
Adalah
kalimat majemuk yang terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat merupakan
perluasaan dari induk kalimat.
Contoh
:
-
ketika aku menonton tv, Ibu datang. (anak
kalimat keterangan waktu)
-
anak yang berjilbab itu memenangkan
olympiade biologi. (anak kalimat perluasan subjek)
-
c. Kalimat
majemuk campuran
Adalah
kalimat majemuk hasil gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
Contoh : proyek itu telah selesai ketika obama berkunjung ke Indonesia dan presiden Soeharto meninggal dunia.
d. Kalimat
majemuk rapatan
Adalah
gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek dan predikatnya sama, maka
bagian yang sama hanya disebutka sekali.
Contoh
:
Ibu
sedang memasak
Ibu
sedang menggoreng ikan
Ibu
sedang mendengarkan radio
Jadi,
Ibu sedang memasak, menggoreng ikan, dan mendengarkan radio.
No comments:
Post a Comment