Riska
Maharani Putri / 17113796 / 4KA11
Jawaban
V-Class matakuliah Analisis Kinerja Sistem (Testing Program 2)
Kapan
dan berikan contoh melakukan Bottom-up Test ?
Sebagai
contoh, misalkan manajer investasi memperkirakan akan terjadi penurunan suku
bunga dalam waktu dekat. Manajer investasi dengan pendekatan bottom-up berfofus
pada pemilihan saham berdasarkan analisa mendalam atas masing-masing emiten
saham. Dengan pendekatan ini, manajer investasi berusaha menemukan emiten
dengan prospek yang bagus, terlepas dari sektor.industrinya ataupun
faktor-faktor makroekonomi. Akan tetapi, kriteria yang menentukan apakah suatu
emiten memiliki prospek yang baik mungkin berbeda-beda dari satu manajer
investasi ke yang lainnya. Ada yang mencari emiten dengan tingkat pertumbuhan
laba (earnings growth) yang tinggi, sementara yang lainnya mungkin menggangap
emiten dengan rasio PER yang rendahlah yang menarik. Dalam pendekatan bottom-up manajer
investasi akan membandungkan satu emiten dengan emiten lainnya berrdasarkan
faktor-faktor fundamental dari masing-masing emiten. Sejauh emitennya dinilai
memiliki fundamental yang kuat, siklus bisnis ataupun kondisi industri secara
keseluruhan tidaklah terlalu penting. pemilihan saham dengan pendekatan bottom-up mengesampingkan
analisa ekonomi dan siklus pasar. Pendekatan bottom-up berfokus pada analisa
atas masing-masing saham. Dengan pendekatan ini, manajer investasi tidak
memfokuskan perhatiannya pada sektor industri atau kondisi perekonomian secara
keseluruhan, melainkan pada satu-persatu emiten.
Pendekatan bottom-up bertumpu
pada asumsi bahwa emiten dapat berkinerja baik meski industri di mana emiten
itu tidak. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dengan pendekatan ini
mengharuskan manajer investasi untuk terlebih dahulu melakukan kajian mendalam
terhadap emiten, termasuk mengenai produk dan layanan sang emiten, stabilitas
finansialnya dan semua aspek yang dapat berdampak pada kinerja emiten. Secara
lebih rinci, manajer investasi akan menganalisa emiten dengan menelaah daya
saing emiten tersebut di pasar, tingkat utang dan kas yang dimilikinya, pola
pembagian dividen yang telah dilakukan selama ini dan bagaimana pergerakan laba
serta harga sahamnya selama ini. Dengan kajian mendalam ini, manajer investasi
kemudian akan menilai apakah emiten tersebut memenuhi kriteria dan apakah sahamnya
layak untuk dibeli.
No comments:
Post a Comment