Wednesday, January 25, 2017

Manajemen Kontrol Programming - Testing Program 2

Riska Maharani Putri / 17113796 / 4KA11
Jawaban V-Class matakuliah Analisis Kinerja Sistem (Testing Program 2)

Kapan dan berikan contoh melakukan Bottom-up Test ?
Sebagai contoh, misalkan manajer investasi memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Manajer investasi dengan pendekatan bottom-up berfofus pada pemilihan saham berdasarkan analisa mendalam atas masing-masing emiten saham. Dengan pendekatan ini, manajer investasi berusaha menemukan emiten dengan prospek yang bagus, terlepas dari sektor.industrinya ataupun faktor-faktor makroekonomi. Akan tetapi, kriteria yang menentukan apakah suatu emiten memiliki prospek yang baik mungkin berbeda-beda dari satu manajer investasi ke yang lainnya. Ada yang mencari emiten dengan tingkat pertumbuhan laba (earnings growth) yang tinggi, sementara yang lainnya mungkin menggangap emiten dengan rasio PER yang rendahlah yang menarik. Dalam pendekatan bottom-up manajer investasi akan membandungkan satu emiten dengan emiten lainnya berrdasarkan faktor-faktor fundamental dari masing-masing emiten. Sejauh emitennya dinilai memiliki fundamental yang kuat, siklus bisnis ataupun kondisi industri secara keseluruhan tidaklah terlalu penting. pemilihan saham dengan pendekatan bottom-up mengesampingkan analisa ekonomi dan siklus pasar. Pendekatan bottom-up berfokus pada analisa atas masing-masing saham. Dengan pendekatan ini, manajer investasi tidak memfokuskan perhatiannya pada sektor industri atau kondisi perekonomian secara keseluruhan, melainkan pada satu-persatu emiten.

Pendekatan bottom-up bertumpu pada asumsi bahwa emiten dapat berkinerja baik meski industri di mana emiten itu tidak. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dengan pendekatan ini mengharuskan manajer investasi untuk terlebih dahulu melakukan kajian mendalam terhadap emiten, termasuk mengenai produk dan layanan sang emiten, stabilitas finansialnya dan semua aspek yang dapat berdampak pada kinerja emiten. Secara lebih rinci, manajer investasi akan menganalisa emiten dengan menelaah daya saing emiten tersebut di pasar, tingkat utang dan kas yang dimilikinya, pola pembagian dividen yang telah dilakukan selama ini dan bagaimana pergerakan laba serta harga sahamnya selama ini. Dengan kajian mendalam ini, manajer investasi kemudian akan menilai apakah emiten tersebut memenuhi kriteria dan apakah sahamnya layak untuk dibeli.

No comments:

Post a Comment