Jokowi.
Nama yang sangat familiar, gubernur DKI Jakarta ini begitu tersohor
se-Indonesia. Sukses menjadi wali kota Solo, lalu menjadi calon Gubernur DKI
Jakarta. Atas partisipasi masyarakat Jakarta, tepilihlah Jokowi untuk membenahi
Jakarta. Begitu banyak harapan yang warga kepada Jokowi untuk membenahi
Jakarta. Banyak yang harus ia benahi, berat tanggung jawab yang ia dan
jajarannya pikul untuk Jakarta. Setahun menjabat sebagai Gubernur cukup banyak
perubahan, mulai dari bidang transportasi, pendidikan, ekonomi, lingkungan dan
lainnya. Tapi belum semua berhasil 100%.
2014
adalah tahun politik, Indonesia rentan akan pilihan mereka. Satu suara rakyat
sangat berpengaruh untuk masa depan bangsa kita. Nama Jokowi muncul kembali
dalam pemilu 2014, PDI-P mengusung Jokowi menjadi presiden. Jakarta menjadi
rebut dengan keputusan tersebut, banyak pro-kontra jika bapak Jokowi menjadi
presiden. Masyarakat Jakarta “Jokowi tidak boleh jadi presiden, ia belum
selesai membenahi Jakarta”. Disisi lain banyak yang mendukungnya menjadi
presiden. Seperti para pengusaha sangat setuju jika ia menjadi presiden, banyak
pertimbangan jika bapak Jokowi menjadi presiden, apakah ia mampu memimpin
Indonesia? Apakah ihsg dan rupiah akan naik? Dan masih banyak pertimbangan
lainnya.
Untuk
tugas Ilmu Budaya Dasar kali ini, saya membuat tulisan yang bertema “Jokowi dan
Pemimpin” Saya akan meninjau apakah ia layak menjadi presiden atau tidak. Saya
akan membahasnya dengan meninjau dari beberapa artikel.
JOKOWI TAK JADI PRESIDEN, APAKAH IHSG dan RUPIAH
AKAN RONTOK?
Pasca Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) Rabu 9
April 2014, pasar saham dan nilai tukar rupiah terkena koreksi. Hasil Pileg
kala itu tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
Kendati demikian, investor tetap berharap banyak pada pemilihan presiden Juni mendatang. Ekspektasinya, salah satu antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden.
Meskipun selepas Pileg saham terkoreksi sampai dengan 3%. Ini dikarenakan utamanya pada bulan Juni 2014 (memasuki semester II) ekonomi membaik.
"Tidak (terkoreksi), karena beberapa hal. Dari sisi ekonomi, membaik, faktor-faktor itu membaik. Meskipun pertumbuhan ekonomi itu 5,8% dan kemungkinan bisa 5,5%. Namun current account deficit (CAD) itu mengecil. Dan itu baik, rupiah menguat, kalau dibanding dengan negara emerging market yang lain. Misalnya Rusia dan Turki, Indonesia jauh lebih baik," ujarnya di hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Kendati demikian, investor tetap berharap banyak pada pemilihan presiden Juni mendatang. Ekspektasinya, salah satu antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden.
Meskipun selepas Pileg saham terkoreksi sampai dengan 3%. Ini dikarenakan utamanya pada bulan Juni 2014 (memasuki semester II) ekonomi membaik.
"Tidak (terkoreksi), karena beberapa hal. Dari sisi ekonomi, membaik, faktor-faktor itu membaik. Meskipun pertumbuhan ekonomi itu 5,8% dan kemungkinan bisa 5,5%. Namun current account deficit (CAD) itu mengecil. Dan itu baik, rupiah menguat, kalau dibanding dengan negara emerging market yang lain. Misalnya Rusia dan Turki, Indonesia jauh lebih baik," ujarnya di hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Kemudian dari sisi politik juga akan memberikan
efek positif. Selama ini Indonesia selalu dibandingkan dengan India dalam
penyelenggaran demokrasi. Melihat kondisi pada pileg, dimungkinkan tidak akan
jauh berbeda dengan pilpres. India memiliki 800 juta pemilih dan ada puluhan partai
yang ikut serta pada pemilu. Berbeda dengan Indonesia yang jumlah pemilihnya
lebih sedikit dan hanya 12 partai peserta pemilu.
"Sekarang kita bandingkan saja, Pileg 9 April lalu ada nggak yang meninggal, stres banyak tapi itu kan pasca. Di India sudah ada. Jadi proses demokrasi di Indonesia diangap sukses. Lepas dari segala kekurangannya. Jadi dari sisi politik, dari sisi ekonomi, faktornya membuat saham dan rupiah naik," jelasnya.
(http://finance.detik.com/read/2014/04/16/170342/2557277/6/jika-jokowi-tak-jadi-presiden-apakah-ihsg-dan-rupiah-bakal-rontok)
"Sekarang kita bandingkan saja, Pileg 9 April lalu ada nggak yang meninggal, stres banyak tapi itu kan pasca. Di India sudah ada. Jadi proses demokrasi di Indonesia diangap sukses. Lepas dari segala kekurangannya. Jadi dari sisi politik, dari sisi ekonomi, faktornya membuat saham dan rupiah naik," jelasnya.
(http://finance.detik.com/read/2014/04/16/170342/2557277/6/jika-jokowi-tak-jadi-presiden-apakah-ihsg-dan-rupiah-bakal-rontok)
JOKOWI TAK LAYAK JADI PRESIDEN RI. Mengapa?
Perjalanan Jokowi untuk menjadi
sampai sekarang ini adalah Jasa dari 3 Orang Tokoh Nasionla yang kita Hormati
(Prabowo. Jusuf Kalla dan Jian Fariz (Menteri Perumahan saat ini)).
Perjalanan cerita saat
itu, sejak tahun 2009 sampai dengan Februari 2014 Hubungan Gerindra (Prabowo)
& PDIP (Megawati) cukup baik. Dimulai dari Pencapresan mereka tahun
2009 yang tertuang dalam perjanjian Batu tulis, sampai dengan dukungan bersama
dalam beberapa Pilkada di berbagai daerah di Indonesia.
Letjen Mar Purn. Nono
Sampono dan Mayjend Purn Adang Ruchyatna dua nama inilah sebelumnya yang
muncul untuk kandidat dari PDIP sebelum Jokowi masuk. Bahkan lebih santer
lagi Taufik Kemas tetap berharap PDIP mendukung Foke & Mayjend Purn
Rucyatna. Namun semua itu buyar karena Lobby lobby yang dilakukan oleh
Yusuf Kalla, Jian Fariz & Prabowo. Dimana sebelumnya
Gerindrapun belum memiliki Calon sampai dengan Ahok mendatangi mereka.
Nah kembali ke Jokowi.
Sangatlah tidak pantas sebagai orang Indonesia yang
menganut adat ketimuran dalam Tata krama apalagi beliau orang Jawa. Mengkhianati orang yang telah berjasa
bahkan berjuang mengangkat drajatnya dari kota kecil Solo menjadi Gubernur di
Ibukota. Bukan hanya Materi tetapi Tenaga, Mesin Partai Gerindra dan Prabowo
yang telah menolong dia.
Yang lebih gila lagi, adalah adanya Gerakan Misioneris dari
Barisan Kristen garis keras melalu Sabam Sirait (merupakan Ketua
Parkindo/partai kristen Indonesia yang bergabung dengan PDI waktu awal awal
Orde baru) ikut bermain dalam dukungan ke Jokowi di Capres ini. Singkat cerita,
Jokowi didukung oleh Konglemerat Hitam dan Misioneris Garis keras.
Ketidak patutan Jokowi di Calonkan sebagai Presiden juga
karena ia telah terlalu banyak melanggar Sumpah dan Janji Jabatan yang tidak
tuntas. Solo baru 2 tahun ia tinggalkan demi Pilgub DKI, kini DKI baru
1,5 th ia tinggalkan demi Pencapresan di 2014.
Yang berikutnya adalah asal usul Jokowi itu juga tidak
jelas. Masa ia, kita memilih Pemimpin dengan latar belakang yang
tertutup. Cukup sudah kita dipaksa jaman Orde baru oleh Suharto (Pengambil
alihan dengan Pemaksaan dari Soekarno/ Supersemar 1966). Yang kita tidak
tahu siapa ayah dari Suharto sampai saat ini.
Selebihnya Presiden RI yang secara normal diangkat kita
menegnalnya. Mulai dari Soekarno, BJ.HAbibie, Gus Dur, Megawati Soekarno
Putri dan SBY. Sedangkan Jokowi terlahir tahun 1961, masa ia kita tidak
punya rekam jejak siapa Bapaknya?
Agama
Jokowi, Kita tidak bermaksud sara. Tetapi ini penting. Karena kita
hidup di Negara yang berazaskan Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa sila pertama).
Kita tidak permasalahkan apapun agamanya, namun menurut info yang kami dapatkan
keluarga Kraton Solo yang namanya tidak ingin disebutkan tetapi anda bisa
mencari tahu sendiri kesana. Jokowi itu Muallaf, bila ia Muallaf kapan ia
masuk Islam, ia memakai nama H didepan yang cukup mengelabui padahal H didepan
namnya bukan Haji seperti layaknya orang muslim yang telah berangkat ke Tanah
Suci Mekkah. tetapi nama H di depan Ir.H Joko Widodo adalah Handoko,
lengkapnya adalah Ir. Handoko Joko Widodo. Harus diingat ! Mayoritas Rakyat
Indonesia adalah Muslim mencapai 88% data BPS 2012. Bila ia tidak jujur
dan bila terkesan ada agenda lain dibelakangnya. Pastilah ini awal
kehancuran buat Negara yang kita cintai yang penuh dengan toleransi dan kedamaian
ini. Sehingga kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Cukuplah
Solo dan DKI yang menjadi korban Ambisiusnya jangan rusak tatanan Negara NKRI
yang Pancasilais.
Salam
Pegerakan untuk Indonesia Jaya! (http://politik.kompasiana.com/2014/04/19/jokowi-tak-layak-jadi-presiden-ri-mengapa-647930.html)
JOKOWI gagal JADI GUBERNUR DKI, gimana JADI PRESIDEN RI ?
Ada dua hal yang akan saya utarakan :
1. Gagalnya Jokowi pada
Ciliwung.
2. Gagalnya Jokowi pada
pedagang Blok G Tanah Abang.
Meskipun Ciliwung dikeruk dan dijaga supaya sampah tidak lagi
masuk dan menumpuk di sungai Ciliwung, tapi saya mengatakan Jokowi gagal
menegakkan hukum : “dilarang buang sampah di kali”. Kelihatan sepele, tapi bagi
saya tidak. Saya bisa memprediksikan bahwa jika nanti Jokowi jadi presiden,
hukum tidak dapat ditegakkan
Kegagalan Jokowi selanjutnya adalah tidak dapat mencari solusi
yang tepat. Artinya masih memakai cara lama yaitu coba saja dan nanti jika
salah coba lagi. Hal ini terjadi pada pedagang Blok G Tanah Abang.
Pedagang Pasar Blok G Tanah Abang
JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang di Pasar Blok G Tanah Abang masih
tertatih-tatih mencari untung. Sejak masuk ke dalam blok tersebut, para
pedagang itu mengeluhkan hal yang sama, yakni pembeli yang sepi.
Fian (42), salah seorang pedagang, mengaku
mengalami penurunan penghasilan selama berdagang di dalam pasar. Dalam dua
bulan terakhir, ia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan.
“Pindah sejak September.
Waktu awal-awal sih lumayan, bisa rata-rata Rp 2 juta per bulan. Biar kata
lebih sedikit dari waktu dagang di bawah, tapi setidaknya masih ada dapat
untunglah,” katanya kepada Kompas.com, Senin (10/2/2014).
“Tapi dua bulan ke sini
betul-betul down, enggak ada sama sekali untung. Malah kita nombok,” keluhnya.
Fian berharap alangkah baiknya jika pengelolaan
pasar tersebut diserahkan dari PD Pasar Jaya kepada pihak swasta. Ia optimistis
jika di bawah pengelolaan swasta, nasib para pedagang akan lebih baik.
Pantauan Kompas.com, kondisi Pasar Blok G saat
ini, terutama di lantai tiga, tak ubahnya seperti saat sebelum relokasi PKL.
Terdapat puluhan kios yang kosong karena ditinggal pemiliknya. Beberapa yang
bertahan tidak punya pilihan selain bertahan.
Gimana nanti jika JOKOWI jadi PRESIDEN ?
Akan sangat lambat menangani persoalan2 di bangsa dan negara ini.
Memang di tangan JOKOWI jakarta masuk pada PROSES yang benar dan berharap akan
HASIL yang benar pula. OK-lah kita pasti bilang “semua butuh waktu”. Tapi ingat
proses yang didapat dari solusi yang pas2-an tidak akan menyelesaikan masalah.
Harus tuntas. Harus diselesaikan dari A sampai Z pada perencanaan yang matang
dan mantap tanpa kompromi.
Ditangan presiden JOKOWI negara dan bangsa akan membuka “lembaran
masa depan penuh harapan”. (http://politik.kompasiana.com/2014/04/05/jokowi-gagal-jadi-gubernur-dki-gimana-jadi-presiden-ri--646597.html)
No comments:
Post a Comment